Subcribe to our Newsletters

Kamis, 09 Juni 2011

Salma Shafirra dan Pengalamannya Tinggal Seatap Dengan ODHA

Hai saudara-saudara yang terkasih :) Ini ada saudara kita, namanya Salma Shafirra (14th) yang mau sharing tentang pengalamannya tinggal satu rumah dengan ODHA :)
Nama saya Shalma Shafirra :) Saya tinggal di Bandung. Usia saya memang masih muda, 14 tahun. Tapi di usia saya yang muda ini saya diberi kesempatan berharga untuk mengenal seseorang yang mengidap HIV/AIDS. Pengalaman ini adalah pengalaman tak terlupakan bagi saya. ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) yang saya kenal telah memberikan banyak inspirasi bagi saya.
Suatu hari, datanglah orangtua saya bersama seorang pria separuh baya ke rumah kami, sebut saja namanya Paman X. Paman ini adalah teman orangtua saya. Saya tidak menyangka, bahwa Paman X ini ternyata mengidap penyakit yang sangat serius, padahal dari luar ia terlihat seperti orang sehat pada umumnya.
Orangtua saya mengajak Paman X untuk tinggal bersama-sama kami. Sebagai seorang teman, orangtua saya rindu untuk menyemati Paman X yang harus memikul penyakit berat. Setiap hari, dari pagi hingga malam saya bertemu Paman X. Kami sering berbincang-bincang dan bersenda gurau bersama. Lama-lama saya dekat dengan Paman ini. Ia sudah saya anggap seperti paman saya sendiri.
Dari cerita beliau, saya tahu bahwa Paman X mengidap HIV/AIDS sejak bulan Juni 2007.  Sejak itu, pola hidupnya langsung berubah drastis. Paman X tidak boleh lagi jajan sembarangan. Ia harus makan masakan rumah dengan menu-menu yang diijinkan oleh dokter. Selain itu, Paman X harus rutin minum obat. Setiap jam 9 pagi dan jam 9 malam, ia harus minum obat ARV pemberian dokter. Tidak hanya itu, jam setengah 10 malam, Paman X harus menegak obat yang lain lagi. Untungnya, Paman X masih bisa bekerja dan melakukan aktivitas seperti yang dilakukan orang pada umumnya.
 Sejak kedatangan Paman X ke rumah kami, saya pribadi tidak pernah merasa takut dengan penyakit yang diderita beliau. Saya juga tidak takut tertular oleh penyakit tersebut. Paman X bisa menjaga dirinya agar tetap steril.
 Meski Paman X menyangdang status sebagai ODHA, namun lingkungan di sekitar tempat tinggal kami tidak pernah mempermasalahkannya. Mereka justru merasa simpati dengan keadaan Paman X. Walaupun demikian, bukan berarti tidak ada orang yang mengucilkan paman X sebagai ODHA. Di beberapa tempat yang lain, ada orang-orang yang antipati dengan kehadiran ODHA seperti Paman X.
Kini Paman X sudah tiada. HIV/AIDS yang semakin hari semakin menggerogoti tubuh Paman X membuatnya tidak lagi dapat bertahan. Saya sangat merindukan kehadiran beliau. Saya merindukan saat-saat di mana saya bisa berbincang-bincang dan bergurau dengan beliau. Saya merindukan sosoknya di rumah kami.
Namun setidaknya, semasa hidup beliau, saya sudah memberikan apa yang bisa saya beri. Dukungan dan semangat. Ya, memang sangat sederhana. Saya pun tidak perlu mengeluarkan uang untuk memberikan dua hal itu. Tapi memang dua hal itu lah yang sangat dibutuhkan ODHA seperti Paman X. Sekecil apa pun dukungan yang kita beri, itu sangat berarti bagi ODHA.
Karena itu, saya rindu menyampaikan pesan ini:
"Berikanlah support pada ODHA yang ada di sekitar lingkungan kalian. ODHA bukanlah orang yang harus ditakuti. Justru mereka harus dirangkul untuk diberi semangat. Dukungan dan semangat yang kita beri bisa menolong ODHA keluar dari keterpurukan dan membantu ODHA untuk memberi yang terbaik bagi hidupnya."
Terima kasih buat kesempatan sharingnya. Semoga sharing Salma bisa menjadi berkat bagi kalian semua :)

 

5 komentar:

Lidya Lesmana mengatakan...

Benar-benar cerita yang menginspirasi...
Yaps, ODHA bukan untuk dijauhi dan dikucilkan...Cintai ODHA...=)

cintai ODHA mengatakan...

Betul :) Mari kita sama-sama hapus semua stigma buruk tentang ODHA.. Mereka adalah manusia biasa yang berhak menerima perlakuan yang baik dari orang lain.. :)

Anonim mengatakan...

nice story.. so inspiring.. semangat ya buat ODHA :)

Melvina Setiadi mengatakan...

wah, kalo ada orang yang musuhin ODHA, ga punya hati banget tu orang

muhammad alif mengatakan...

Aku malah diusir dari rmh pas tau klo aku odha :'(